Kumpulan Puisi Tentang Ir. Soekarno Sang Proklamator, Puisi Bendera Merah Putih, Puisi 17 Agustus 45, Puisi Jangan Lupakan Sejarah

Ir. Soekarno dikenal sebagai Bung Karno adalah presiden pertama Indonesia dan Mohammad Hatta sebagai wakil presidennya. Soekarno menjadi proklamator membacakan proklamsi dijalan Pegangsaan Timur 56 – Jakarta Pusat pada jam 10.00 WIB.(Sepuluh pagi).

Setelah sekian lama mengalami penjajahah, Akhirnya Indonesia merdeka pada 17 agustus 1945. Hari ini, 17 agustus 2020 adalah hari kemerdekaan Indonesia ke 75. Selamat Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia. Mari jaga keutuhan NKRI.

Berikut ini adalah puisi tema kemerdekaan dan nasionalisme.

Sang Proklamator Sejati

Dengan gagah engkau berdiri dihadapan ribuan rakyat
Dengan semangat nasionalisme yang begitu kuat..
Memproklamirkan kemerdekaan NKRI yang berdaulat
Terlepas dari jeratan dan cengkraman penjajah jahat..

Lantang suaramu keras menggelegar
Memecahkan kebekuan dada semua rakyat yang mendengar..
Menularkan semangat tak pernah gentar
Membuat hati penjajah menjadi gempar..

Soekarno, engkaulah sang proklamator kemerdekaan
Sungguh pribadi sepertimu sangat di dambakan..
Menyambungkan lagi putusnya harapan-harapan
Untuk merdeka dan terlepas dari kemerdekaan..

Soekarno, namamu terukir begitu mewah
Gambarmu terpampang begitu megah..
Monumenmu terbangun begitu gagah
Kenangan tentangmu tersimpang begitu indah..

Sumber habibhidayat01.blogspot.com

puisi proklamasi 17 agustus 1945

proklamasi kemerdekaan
o, koma-koma Indonesia
ada dan menjadi, menuju segala
memupuk harapan yang sekarat
mengumbang-ambingkan kesaksian
akalbudi menyembah kedunguan
perdagangan ilmu rancu hasrat
mahkota harapan kian sekarat!

o, Indonesia
di dalam koma-komamu
senyap rancu niat-niatmu
muntah mesiu pengawalmu
kuat karena peluru, negara apa!

o, Indonesia
di dalam koma-komamu
cipta karsa karya daun ungu
mencatat harapan yang sekarat
kejujuran hampa di gua, banyak dari kita
mandi susu di kuil emas ponsius pilatus
menari-nari cuci tangan dengan darah
ketika pertengkaran berbau surga
tanpa ujung bergulung-gulung
menjadi puisi berisi tai kerbau

o, Indonesia, proklamasi kemerdekaanmu
membusuk sudah segala jenis ibadahmu
kebiasaan buta, lolong kosong, hutan terbuang
meludahi rasa gagal dan kecemasan akalbudi
tak ada cara untuk sekedar bisa mengerti

ketika kucari-cari di kitab-kitab
amuk mengerikan menggasak galak
tepat di pusat jantungmu, Indonesia
amat telak, benteng kebodohan purba
segala impor hiruk pikuk meraja udara
lalu buat apa mengaduh, pura-pura
kok, lalu, masih demi Indonesia

bukan, bukan karena Indonesia, kalian mendoakan
empat penjuru kaki langit, hmm, alam budak kita
berkat mesin dollar sehingga kaum penganggur
menjadi bebek-bebek ngiler
merindukan bulan
mengelu-elukan sekaratnya harapan
patriotisme feodal, kejujuran mengungsi
bukan, bukan demi indonesia kalian bersaksi
cuma demi upeti yang muntah di bukit-bukit
segala aduh kita hanya desah
mengumbar sekaratnya harapan

Contoh Puisi tentang proklamasi kemerdekaan

proklamasi kemerdekaan
koma-koma Indonesia
pasal-pasal karet gudang mesin
berdebu mengotori budipekerti
tersembunyi dalam doa gelap

proklamasi kemerdekaan
koma indonesia sehari-hari
kesaksian hancur dalam korupsi
kaum kaki lima yang sial dan sirene
mobil para mafia pada jam-jam kerja
undang-undang hanya sebutir kepala
bising gedung-gedung ibadah megah
kesuciannya lenyap di kakus

o, Indonesia, tahu-tahu hadir sudah berdasi
berkebaya wangi, dikepung segala penjuru
oleh jurnalisme kata-kata berbatu
dogmatisme yang ganas
dominasi sosial mengerikan
kotbah-kotbah racun purba
kemiskinan memuliakan akalbudi
insan-insan tanpa sang aku
memanusiawikan Indonesia?

o, Indonesia, proklamasi kemerdekaanmu jeritan melati
keluhkesah rakyat tanpa modal, saham, kertas resmi
peluru resmi menembak jantung sendiri, bunda pertiwi
sungguh ngeri merindukan pelabuhan akhir yang sejati

Indonesia zamrud intan katulistiwa
adalah ruang tanpa cahaya waktu
kegenitan ungu menata-nata mimpi

indonesia gemah ripah loh jinawi
adalah kasak-kusuk dalam panji-panji
percabulan dalam garis haluan resmi
kehancuran kesepakatan yang tulus

maka inilah saatnya mendobrak
mumpung gairah hari proklamasi
mencakar-cakar kebekuan bersatu
kembalikan keindahan di letaknya
kembalikan titik-titik pada garisnya
agar rintih sekaratnya harapan
tinggal catatan rusaknya sejarah
ratap tangis gunung dan lembah

Sumber dapetza2007.blogspot.com

puisi tentang jangan lupakan sejarah (jasmerah)

Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah
Sekali lagi saya ulangi kalimat ini

membuang hasil-hasil positif dari masa yang lampau

hal itu tidak mungkin

sebab kemajuan yang kita miliki sekarang ini

Adalah akumulasi dari pada hasil-hasil

perjuangan di masa yang lampau
Seorang pemimpin yaitu Abraham Lincoln berkata:“One connot escape history”

orang tak dapat melepaskan diri dari sejarah

Saya pun berkata demikian!

Tetapi saya tambah. Bukan saja“One connot escape history”

tetapi saya tambah: “Never leave history”

Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah
Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah!

Jangan sekali-kali meninggalkan sejarahmu yang sudah!

Hai bangsaku, karena jika engkau meninggalkan yang sudah,engkau akan berdiri di atas vacuumengkau akan berdiri di atas kekosongan

lantas engkau menjadi bingung dan perjuanganmu

paling-paling hanya akan berupa amukamuk belaka

Amuk, seperti kera kejepit di dalam gelap!
(dari “Amanat Proklamasi, 17 Agustus 1963”, hlm. 210) kepadapuisi.blogspot.com

Puisi tentang bendera Merah putih

Sang Saka Merah Putih
langit gelap diselubungi awan kelabutanda peperangan, tanda adanya jajahanpenuh pengorbanan, penuh semangat juangdemi mengibarkan Sang Saka Merah Putih
warna merah yang gagahwarna putih nan sucinampak kokoh di ujung tiangberkibar di langit biru
kobaran semangat juangjelas terasa dalam setiap kibaranmugagah memesona, penuh wibawalambang keberanian dan kesucian
berkibar dengan elok tanda jaya negarakutanda kemerdekaan bangsakutanah airku, Indonesia…
seluruh rakyat dan bangsatanpa pandang bulu atau pun jabatanmenghormati dan menyeganimutetaplah berkibar, wahai Sang Saka Merah Putih…

Puisi tentang bendera merah putih sang saka merah putih ayumimade.blogspot.com

Puisi bhineka tunggal ika

Puisi pancasila

Puisi NKRI harga mati

Puisi 17 agustusan

Leave a Comment

Your email address will not be published.

error: