8 Fakta Unik Triceratops, Dinosaurus Bertanduk Tiga

Ada banyak dinosaurus herbivora yang sudah ditemukan. Triceratops adalah salah satu dinosaurus herbivora yang banyak dikenal orang. Triceratops hidup pada periode kapur akhir (Late Cretaceous) sekitar 99 – 65 juta tahun yang lalu.

Berikut ini adalah fakta unik triceratops dan informasi menarik seputar triceratops

1.Hidup menjelang akhir zaman dinosaurus

Triceratops diperkirakan hidup di amerika utara pada periode kapur akhir. Periode kapur diakhiri dengan peristiwa kepunahan kapur-paleogen (Cretaceous – Paleogene (K – Pg). Peristiwa kepunahan kapur-paleogen terkadi pada sekitar 66 juta tahun yang lalu dan kemungkinan terjadi karena asteroid yang menghantam bumi.

2. Arti Nama

Nama Triceratops di ambil dari bahasa yunani dan memiliki arti “wajah bertanduk tiga “, sesuai dengan 3 tanduk di sekitar wajahnya.

3. Memiliki jumbai dan tiga tanduk yang keras

Triceratops memiliki ciri khas yaitu jumbai berbentuk seperti tameng dan juga tiga tanduk , 2 tanduk di atas mata dan satu tanduk di bagian moncong (hidung).

Jumbai dan tanduk sangatlah keras karena digunakan untuk bertahan ataupun menyerang dinosaurus lain ataupun pemangsa seperti Tyrannosaurus. Tanduk triceratops punya panjang sekitar 115 cm.

4. Memakan tumbuhan

Walaupun hanya memakan tumbuhan, Triceratops memiliki panjang sekitar 9 meter, tinggi 3m dan berat 12.000. triceratops dapat berlari dengan kecepatan 30 km / jam

5. Punya banyak suplai gigi

Triceratops memiliki kebutuhan makan yang besar sehingga giginya pasti tanggal karena digunakan untuk mengunyah makanan.
Triceratops memiliki suplai ratusan gigi yang akan mengganti gigi yang tanggal.

6. Berjalan dengan empat kaki

Triceratops merupakan binatang yang berjalan dengan empat kaki (quadrupedal). Kaki depan triceratops punya 5 jari kuku dan 4 kuku di kaki belakang. Jari triceratops mirip seperti kaki kuda

7. Fosil ditemukan pada tahun 1887

Triceratops Fosil pertama triceratops ditemukan pada tahun 1887 di denver colorado amerika. Setelah ditemukan pada 1887, fosil diserahkan pada seorang paleotonlogi asal amerika yaitu Othniel Charles Marsh.

Pada awalnya, fosil tersebut dikira adalah fosil seekor bison alticornis. namun pada akhirnya terungkap jika fosil tersebut adalah fosil dinosaurus bertanduk.